Reporter Tribunnews.com Bayu Indra Permana-Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Wanita Tanzania (Tsania Marwa) masih kesulitan bertemu dengan putranya. Dia memiliki hak untuk menjaga anak bungsu.
Tsania Marwa hanya bisa bertemu mereka di sekolah. Karena inilah satu-satunya cara untuk memuaskan bayi.
“Ya, pekerjaan saya terbatas sekolah, karena kalau komunikasi anak saya tidak ada handphone, saya tidak bisa menelpon.” Kata Tsania Marwa di Pengadilan Agama Cibinong, Kabupaten Bogor. , Rabu (8 Juli 2020).
“Dan keluarganya belum menjalin kontak dengan saya,” ujarnya. Perwalian setidaknya satu dari dua anak.
Baca: Dari Mobil ke Rumah, Pengadilan Gono Gini Tsania Marwa terhadap Atalarik Syach
: Pengadilan memutuskan bahwa hak asuh Tsania Marwa mengakui bahwa pertemuan dengan putranya selalu sulit
Hasil persidangan Cibinong dibagi dua. Hasil persidangan Bandung semua pada saya syukurlah. Saya masih menunggu putusan semula, menunggu putus, berdoa saja, ”kata Marwa.
“Nggak tahu (hukuman sudah selesai) dan kita harus menunggu. Nggak lama. Kita juga menunggu hak asuh. Kalau dia salat, dia menjelaskan:“ Saya berharap bisa sama dengan kalimat di Bandung dan menjadi seperti ibu. Hal yang sama mendapat pengadilan yang adil. “

Atalarik masih belum puas dengan hasil Pengadilan Agama Chibinong dan Pengadilan Tinggi Bandung, dan telah mengajukan banding untuk pembelaan. -Kecuali putusan asli dicabut, Chava Malwa dari Tanzania ( Tsania Marwa) sudah berusaha memuaskan anaknya, bahkan sebelum pertemuan terakhir pada Maret lalu menyebabkan pandemi virus corona kembali.