Jakarta, TRIBUNNEWS.COM – Pembuat mobil Jepang secara bertahap membawa mobil hybrid ke pasar Indonesia untuk secara bertahap mencapai tujuan ini, daripada produsen mobil Cina yang memperkenalkan kendaraan listrik murni dengan motor listrik (EV) untuk Buat lompatan. Di Indonesia, kendala stasiun pengisian masih dianggap sangat terbatas dan tidak dapat mendukung pengoperasian kendaraan listrik lengkap, seperti PT Toyota-Astra Motor (TAM). Pembuat mobil terbesar di Indonesia ini telah meluncurkan kendaraan listrik hybrid Prius plug-in untuk melengkapi jalur produksi elektrifikasi Toyota di Indonesia.

Sebelumnya, jajaran kendaraan Toyota di segmen pasar ini penuh dengan kendaraan listrik hybrid (HEV) dan disambut oleh masyarakat Indonesia.
Salah satu kelebihan Prius PHEV adalah kapasitas yang lebih besar. Baterai dan model pengisian baterai melalui catu daya eksternal.
Fleksibilitas mobil ini juga telah diuji karena memiliki otonomi yang panjang – Prius PHEV didukung oleh mesin 1.800 cc 2ZR-FXE, dengan tenaga maksimum dan torsi masing-masing 98 PS dan 142 NM. Motor Power, dan 1 NM / ISM dengan tenaga dan torsi maksimum masing-masing 53 Kw (98 PS) dan 142 Nm, memiliki otonomi 68,2 km dalam mode BEV. , Prius PHEV memiliki fleksibilitas yang lebih baik untuk mencapai penggunaan terbaik.
Prius PHEV harus menggunakan baterai lithium-ion 3,7 V per baterai.
Baterai memiliki 95 baterai, sehingga dapat menghasilkan tegangan 315,5 secara keseluruhan.
Membaca: Teknologi luar biasa, gelombang minibus DFSK membawa kesenangan bagi para pengunjung GIICOMVEC 2020