Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Penjualan mobil bekas di pelelangan akan dipengaruhi oleh pandemi Corona atau Covid-19. Bahkan, karena virus pertama kali menyebar ke Wuhan, Cina, jumlah peserta dalam lelang mobil bekas juga turun 30%.
Ketidakseimbangan antara mobil bekas dan pembeli juga menyebabkan kurangnya penggemar atau penawar.
Inventaris mobil bekas terlalu tinggi, yang mengurangi nilai penjualan sebesar 20% – -Daddy Doxa Manurung, rumah lelang Presiden Ibid-Balai ayah Serasi mengatakan bahwa sekarang ada banyak orang yang menjual mobil di rumah lelang. Dari bisnis ke keuangan ke perorangan … Jumlah orang yang tertarik atau pembeli sebenarnya menurun.
Baca: Iis Dahlia, Pusing dari Quiet Job, menghasilkan uang dari tabungan
“Banyak orang telah menjual, karena pembatasan sosial skala besar (PSBB) dan larangan kembali ke rumah, mereka juga sangat Sulit untuk pergi ke mana pun, “kata Dad kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020).
Baca: Karena korona luas dan ekonomi melambat, Toyota Motor merevisi target penjualan 2020-nya.
Karena itu, lanjutnya, pemilik mobil lebih suka menjual mobil dan membeli mobil. Anda juga harus tetap sehat selama pandemi korona. Dia berkata: “Dalam hal ini, kita benar-benar harus berkorban dulu, tetapi ketika pandemi berakhir. Jika belum berakhir, maka jika seseorang bertanya kepada saya apa yang akan terjadi di masa depan, maka saya katakan itu suram.” Baca : Anda dapat mensubsidi kredit 500 juta rupee dengan tingkat bunga maksimum 6% untuk jangka waktu 6 bulan-Ayah menambahkan bahwa ini adalah saat yang tepat bagi mereka yang sekarang ingin membeli mobil murah. Harga mobil bekas yang dijual di lelang telah turun dari puluhan juta rupee.
Oleh karena itu, harga mobil yang pembeli dapat dapatkan jauh lebih rendah daripada harga pasar.
“Jika Anda ingin menemukan mobil sendiri, sekarang adalah waktu yang tepat. Harganya murah, jadi saya sarankan agar pembeli membeli mobil sekarang,” katanya.

Laporan Ari Purnomo
Artikel ini dimuat di Kompas.com, judulnya adalah terlalu banyak inventaris mobil bekas, dan nilai penjualannya sudah menurun hingga mencapai 20%