Otomotif

Selama pandemi, minat uang tunai untuk membeli mobil Dafa melonjak

Reporter Tribunnews.com melaporkan pada Darmawan Day-Ameila Tjandra, Direktur Pemasaran TRIBUNNEWS.COM-PT Astra Daihatsu Motor di Jakarta, mengatakan bahwa selama epidemi Covid-19, konsumen yang membeli Daihatsu secara tunai, alias tunai, dengan cicilan Atau dibandingkan dengan pembelian kredit, itu cenderung meningkat. “Menurut data kami, sebelum inkubasi korona, pembayaran angsuran Daihatsu Motor mendominasi, mencapai 78%, dan sisanya dari pembayaran langsung,” Amer di Merdeka.com di Astra Daihatsu Diskusi online mengatakan bahwa Selasa (23/6/2020).

Sekarang, mereka yang membeli mobil Dafa secara tunai telah meningkat sebesar 78%, dan sisanya 22% dibayar secara cicilan. Perubahan tren ini mungkin disebabkan oleh perusahaan keuangan yang membeli penyedia layanan mobil. Harap lebih memperhatikan permintaan publik akan mobil baru.

Baca: Toyota Agya, Daihatsu Ayl a, dan Honda Brio Satya memberikan perkembangan terkini dalam mobil murah

“Layanan angsuran dari perusahaan yang menyediakan kendaraan harus lebih berhati-hati ketika memberikan layanan kredit untuk pembelian mobil,” kata Amel.

Membaca: Dengan dua produk dan daya saing harga, ini adalah bahwa Dafa tidak dapat melebihi Alasan penjualan Toyota- “Biasanya, uang muka rata-rata adalah 15-20% dari harga jual mobil. Namun dalam hal ini, penyedia layanan akan meningkatkan nilai prabayar. Beberapa meningkatkan PDD menjadi 30% atau 35%. Selama popularitas Covid-19, kami bahkan berhenti menyediakan layanan pembelian cicilan, “kata Amel.

Amel juga mengungkapkan bahwa meskipun jumlah pembelian tunai meningkat sebesar 74% dibandingkan dengan cicilan, jumlah mobil yang dibeli oleh konsumen cenderung meningkat. – Ammel juga menanggapi pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang saat ini sedang dilaksanakan di banyak daerah seperti DKI di Jakarta – ia mengatakan bahwa kebijakan pelonggaran akan memungkinkan ekonomi untuk terus berkembang. Tetapi setidaknya ada harapan untuk memulai ekonomi dan berkembang, ” Kata Amel. .

Menurut Amel, pelonggaran PSBB tidak serta merta meningkatkan antusiasme untuk pasar otomotif karena Covid-19 muncul di Indonesia.

“Jika, pada 2019, Daihatsu dapat menjual 80.000 Amer,” mungkin sulit untuk memiliki 100.000 mobil per bulan. Memang, daya beli masyarakat belum meningkat. “Tetapi Amer juga sangat optimis bahwa jika PDB atau PDB tumbuh sebesar 5%, kemungkinan pasar untuk mobil dapat kembali ke pasar pada 2019 dan akan lebih menarik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *