Otomotif

Warga Bekasi tidak peduli pulang, dan lambat laun mulai meninggalkan Jabodetabek

Seorang wartawan dari Cantan melaporkan bahwa Dina Mirayanti Hutauruk-Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Polisi sekarang harus menggandakan upaya mereka untuk memperkuat pengawasan jalan kembali jalan tol. Karena banyak penduduk Jabodetabek sangat ingin kembali ke rumah mereka, bahkan jika pemerintah melarang untuk pulang ke rumah pada bulan Lebaran pada tahun 2020. Pengetatan rute kembali juga penting untuk mencegah penyebaran coronavirus. -PT Jasa Marga Tbk, operator jalan tol Jakarta-Kampik Barat, mencatat H-7 hingga D-4 Lebaran 2020 atau 17-20 Mei 2020.

“Jumlah ini pada 2019 Periode Lebaran mengalami penurunan lalu lintas 59%. “Kepala Grup Komunikasi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi pada Kamis (21 Mei 2020). — Namun, jumlah kendaraan telah meningkat pesat dibandingkan dengan hari sebelumnya. Selama periode pembatasan sosial skala besar (PSBB), jumlah kendaraan yang melintasi jalan tol Jakarta-Barat hanya sekitar 70.000 kendaraan per hari.

Baca: Penumpang gelap yang melakukan serangan di Internet kembali ke terminal Pulo Gebang

Dalam keadaan normal (sebelum PSBB), sekitar 130.000 kendaraan melintasi jalan tol Jakart, Cikampek setiap hari. Hingga 40%, kemudian 35% di Barat dan 25% di Selatan.

– Sirkulasi kendaraan yang meninggalkan Jakarta Timur adalah kontribusi lain untuk lalu lintas di dua gerbang tol (GT), menggantikan GT Cikarang utama, yang merupakan Cikampek Utama untuk pengguna rute Trans Java GT dan jalan tol GT Kalihurip Utama untuk pengguna jalan menuju jalan tol Cipularang-Padaleunyi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *