Jakarta, Suparno Djasmin, ketua TRIBUNNEWS.COM-Asosiasi Pemasaran Indonesia (IMA), mengatakan bahwa karena penurunan penjualan mobil dan motor yang terkena dampak, para peserta industri otomotif sedang mempersiapkan skenario terburuk tahun ini. Pandemi korona.
Suparno mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19, peserta industri dapat mengambil banyak tindakan.
Langkah-langkah ini termasuk teknik untuk mempercepat adaptasi dan mengendalikan arus kas atau pengeluaran untuk mengatasi skenario terburuk yang disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat. Suparno mengatakan pada acara Asian Marketing Day 2020: “Pandemi Covid-19 menyebabkan gelombang PHK. Kementerian Tenaga Kerja menunjukkan bahwa 3 juta pekerja dipecat, dan BPJS mengklaim bahwa 3,5 juta pekerja telah dipecat sejauh ini.” Sebuah acara konsumen di era Covid-19, yang berlangsung hampir pada hari Rabu (27 Mei 2020).
Baca: Karena saya mungkin memikirkan kebijakan Jokowi tentang corona belum jelas
Dia juga mengatakan bahwa setiap bisnis perlu mengubah model bisnisnya dengan lebih memperhatikan peluang dan kebutuhan masyarakat Buat sinergi dan persiapkan perusahaan untuk era pasca-normal. — Baca: Penumpang pada penerbangan domestik di Bandara Soetta sekarang harus memiliki SIKM
Persiapan ini terkait dengan penurunan yang diharapkan dalam penjualan mobil di 2019 dari 1,1 juta unit dan hanya 600.000 unit pada akhir 2020. Sepeda motor juga diperkirakan turun dari 6,48 juta pada 2019 menjadi 3 juta pada akhir 2020. Bandara, tujuan penumpang jarak jauh ke Jakarta juga harus menginstal SIKM
produk batubara berkurang karena tujuan ekspor terbatas Covid-19 .

“Dari data ini, setiap pengusaha harus mengambil jalan keluar untuk bertahan hidup Akhirnya, selain bekerja keras untuk mempertahankan bisnis, peserta industri juga harus memperhatikan pelanggan, dan kita harus memperhatikan dan membantu, “katanya. .
Artikel ini diterbitkan secara tunai dan berjudul “Sarankan industri otomotif bersiap untuk yang terburuk.”