MPR RI

Usai pertemuan tahunan, MPR RI akan menampilkan kinerja lembaga nasional secara online

Bambang Soesatyo, Ketua TRIBUNNEWS.COM-MPR RI, menyatakan penyelenggaraan rapat tahunan MPR RI yang akan digelar pada 14 Agustus 2020 berbeda dengan rapat tahunan MPR RI sebelumnya. Dalam rapat tahunan tahunan MPR RI, lembaga negara akan menyampaikan laporan kinerja badan publik kepada badan pengelola MPR RI.

Selain itu, laporan kinerja lembaga nasional tersebut akan dipublikasikan secara online oleh MPR Indonesia.

“Sebenarnya pimpinan MPR RI sepakat bahwa pada rapat tahunan MPR RI ini pimpinan lembaga nasional bisa langsung menyampaikan laporan kinerjanya kepada publik. Namun, karena pandemi Covid-19, hal ini tidak bisa disebabkan oleh kita. Setelah menerima laporan kinerja Bapepam-LK, Pimpinan MPR RI akan mempostingnya secara online melalui YouTube, video streaming, atau media sosial lainnya, ” kata Bamsoet dalam rapat ahli media ruang pers MPR RI di Bandung, Jumat (7/8/2020). ) .- Baca: Pertemuan dengan Presiden MPR AHY Soal Kebangsaan dan Pembahasan Pemulihan Ekonomi Nasional-Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad dan Hidayat Nur Wahid turut hadir dalam pertemuan (hadiah virtual), serta 26 jenis media massa Pemimpin Redaksi.

Mantan Presiden DPR RI menjelaskan bahwa setelah rapat tahunan MPR RI dilaksanakan, pihaknya akan meminta kepada kepala badan negara untuk membacakan laporan kecerahan kinerja untuk direkam. Rekaman tersebut akan dipublikasikan secara online oleh MPR Indonesia. Bisa disampaikan secara online tanpa mempengaruhi isi laporan kinerja lembaga nasional yang dibacakan Presiden pada rapat tahunan Musyawarah Rakyat Indonesia, “kata Bamsoet.

Selain itu, Menteri Pertahanan FKPPI juga membahas berbagai isu yang masih seputar pers. Menurut laporan International Federation of Journalists (IFJ) and the Southeast Asian Association of Journalists (SEAJU) tahun 2018, media massa di Asia Tenggara menghadapi tiga masalah besar, yaitu upah rendah, denda keterlambatan, dan kekerasan fisik. — IFJ Dan SEAJU menemukan dalam laporan tahun 2019 bahwa 61% jurnalis di Asia Tenggara masih percaya bahwa pekerjaan mereka tidak aman. -Baca: Wawancara Kendaraan taktis Pindad, Bamso dan Jajal MAUNG dan SS2-V4 HB-Assault Rifle – << Indonesia Terus melakukan pembenahan agar ekosistem media massa semakin berkualitas.Hal ini terlihat dari peningkatan Indeks Kebebasan Pers Indonesia yang tercatat oleh badan pengawas Reporters Without Borders yang naik dari 124 pada 2019 menjadi 119 pada pertengahan 2020. Itu selalu lebih baik dari Filipina. Filipina ada di 136 negara, Myanmar di 139 negara, Thailand di 140 negara, Brunei di 152 negara, atau Singapura di 158 negara, oleh karena itu penilaiannya belum final. Alhasil, permainan ini tetap dibutuhkan agar demokratisasi media massa di Indonesia tidak berhenti, ”kata Bamsoet. Dan perusahaan juga akan memberikan bantuan kepada industri surat kabar.

Baca: Respon Soal Nyata Covid-19 Bamsoet, Mulai dari Zona Merah Hingga Perkuat UMKM

Bantuan tersebut meliputi penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk kertas koran, penangguhan tagihan listrik, dan pemotongan angsuran pajak perusahaan menjadi 50 %, pegawai yang penghasilan bulanannya tidak melebihi Rp 200 juta dibebaskan dari pajak penghasilan (PPh), dan anggaran iklan layanan masyarakat ditransfer dari kementerian dan lembaga publik ke media lokal. Negara-negara di seluruh dunia bersedia memberikan bantuan serupa. Selain Indonesia, negara lainnya adalah Norwegia, Swedia dan Selandia Baru. Oleh karena itu, media massa harus meningkatkan kualitas pemberitaannya. Mempresentasikan informasi kepada publik secara jujur ​​dan akurat. “Jangan libatkan media massa dalam menyebarkan informasi tentang penipuan, dan tidak bisa dipercaya,” pungkas Bamsoet. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *