
Presiden Indonesia Bambang Soesatyo dari TRIBUNNEWS.COM-MPR di Jakarta, serta organisasi sosial “Gerakan Persatuan, Bantuan Bersama, dan Keadilan” (GERAK BS) dan Tim Relawan No. 4 kembali memberikan bantuan kemanusiaan dalam bentuk 250 paket beras. Kali ini, para penerima menargetkan 200 peluru nyamuk dan 60 mantan tahanan di Jakarta Pusat. Jumlah total bantuan adalah 1,3 ton beras dan 32 kaleng mie instan.
“Mungkin selama Ramadhan, masjid selalu penuh dengan berbagai kegiatan ziarah. Ini tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kuda dan kuda juga akan menerima berkah dalam bentuk kompensasi peziarah, tetapi kali ini tidak demikian. Pandemi ke-19 mengharuskan umat Islam untuk beribadah di rumah. Namun, mereka masih setia menjaga masjid tetap bersih dan mulia. Oleh karena itu, kerja sama kita dapat berharap untuk menunjukkan bahwa dalam menghadapi Covid-19, mereka tidak sendirian, “Setelah memberikan bantuan, Kata Bamsoet. “Di area Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (4) / 29/20). Selain ketua Konferensi Konsultasi Rakyat Indonesia, ketua dan sekretaris jenderal RUU itu, BS Aroem Alzier, dan ketua Ratu Dian, aksi sosial juga telah diambil. Judul. Novel Keributan, anggota Jakarta Pusat FBR juga hadir, didampingi oleh Polisi Jakarta Heru dan Dandim 0501 / Kepala Kolonel BS Jakarta Pusat Kolonel Inf. Wahyu Yudhayana Kepala Kepolisian Pusat. Narapidana yang telah berasimilasi sehingga mereka dapat didaur ulang di masyarakat, bantuan harus menjadi stimulus dan dorongan, karena masih ada banyak orang yang peduli tentang mereka .- “Kami berusaha menghubungi ki ndness. Oleh karena itu, mereka dapat memahami bahwa kebaikan terkecil sekalipun selalu lebih baik daripada kejahatan. Bansut mengatakan: “Merawat orang-orang seperti itu dapat mengetuk hati mereka, sehingga mereka tidak akan melakukan lebih banyak kejahatan daripada yang mereka lakukan di masa lalu.” Pankasila, Presiden Kementerian Pertahanan Nasional FKPPI dan Wakil Presiden Urusan Pemuda, secara khusus diundang Umat Islam dan kelompok agama lain menganggap pandemi Covid-19 bersama untuk sementara waktu. Pandemi ini mencegah semua pemeluk agama memasuki tempat-tempat ibadah. Tidak hanya umat Islam, kelompok agama lain juga memiliki nasib yang sama. Gereja, kuil, kuil, dll ditutup sementara. . “Dari sudut pandang ilmiah, para ahli virus sedang mengeksplorasi karakteristik Covid-19 untuk menemukan vaksin penangkal yang cocok. Sebagai bangsa yang percaya pada keberadaan Tuhan,” Tuhan Yang Maha Kuasa, “kita juga harus lupa untuk menyerah dan berdoa untuk pengampunan. Karena itu Semakin cepat virus ini menyebar, semakin cepat kita dapat memasuki kapel.