MPR RI

Pemerintah menghimbau untuk mengambil kebijakan yang tepat dan segera merespon resesi ekonomi

TRIBUNNEWS.COM-Selama pandemi Covid-19, penyebaran di Tanah Air terus meningkat, sehingga pemerintah dihimbau untuk mengambil langkah tepat guna menghadapi ancaman resesi ekonomi.

“Banyak ahli ekonomi memperkirakan bahwa Lestari Moerdijat, wakil ketua MPR, mengatakan dalam keterangan tertulisnya, Selasa:” Bagaimana menyelesaikan resesi ekonomi sebenarnya tergantung pada pemerintah Ketepatan tindakan. Sebaliknya, kata Leestari, jumlah penderita Covid-19 positif terus bertambah. Hingga 4 Agustus 2020, Pokja Pengobatan Covid-19 mencatat 1.922 kasus positif Covid-19 positif. Indonesia. Jumlah total positif Covid-19 positif Covid-19 sudah mencapai 115.056. – Meski begitu, panggilan Lestari, Rerie, mengatakan ini adalah tingkat kepatuhan masyarakat. Pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga kesehatan posisi Adi saat ini sangat lemah. Resesi ekonomi, kata Ruili. Pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan beberapa rencana bantuan lainnya.

Menurut komentar banyak pakar ekonomi, anggota parlemen dari Partai Nasdem mengatakan bahwa dua triwulan tahun 2020 mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah lepas. Lambat. Kuartal pertama tahun 2020 mengalami kontraksi menjadi 2.97%, koreksi signifikan 2% dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2019. Pada kuartal kedua tahun 2020, pertumbuhan diperkirakan negatif 4,3%, dan pertumbuhan kuartal ketiga negatif. 2020 Pada tahun 2009, banyak ahli yang memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Larry mengatakan: “Pemerintah harus terus mendorong konsumsi untuk mencegah Indonesia dari resesi lebih lanjut. Ia menambahkan, salah satu langkah stimulus untuk mendorong konsumsi adalah dengan memberikan bantuan tunai kepada masyarakat yang tergolong kelompok rentan.

Leiri menjelaskan, pemerintah harus mempercepat pelaksanaan rencana pemulihan ekonomi nasional untuk menurunkan perekonomian. Dampak resesi. Terutama bagi usaha kecil dan menengah untuk mencapai anggaran kesehatan, bantuan sosial dan insentif. Fokus pada kebutuhan pangan dan kesehatan selama pandemi ini. Oleh karena itu, jangan mengikuti gaya hidup mewah, ”tutup Rerie.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *