Bambang Soesatyo, Presiden TRIBUNNEWS.COM-MPR di Jakarta, mengingatkan pemerintah untuk tidak terburu-buru bersantai atau mengendurkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Selain itu, pertimbangan dan keputusan santai PSBB harus lebih banyak mendengarkan pendapat para pemimpin daerah.
“Memang benar bahwa semua orang merasa tidak nyaman karena mereka terus tinggal di rumah, tetapi untuk kesehatan dan keselamatan banyak orang, orang tidak boleh terburu-buru untuk bersantai PSBB. Bamsoet Minggu (3/4/20) di Jakarta Berkata: “Sebelum kecepatan transmisi Covid-19 dapat dikendalikan oleh batasan sosial, PSBB tidak boleh santai.
Akhir pekan lalu, Mahfud Md, Menteri Koordinasi Politik dan Keamanan, menyatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai tanggapan terhadap keluhan publik bahwa mereka tidak dapat melakukan kegiatan secara bebas selama PSBB, Dan pemerintah menyadari bahwa jika terlalu banyak pembatasan dilakukan pada orang-orang, itu akan menyebabkan tekanan, yang akan mengurangi kekebalan dan melemahkan tubuh .

Mantan pembicara Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia percaya bahwa kecepatan transmisi Covid-19 tidak dapat dikendalikan. Setiap hari, semakin banyak Semakin banyak pasien membaca tren ini. Pada hari Sabtu, 2 Mei 2020, karena peningkatan 292 pasien pada hari itu, jumlah total pasien positif Covid-19 telah mencapai 10.843.
“Di Jakarta, kebanyakan orang memiliki 4.397 pasien. Jawa Barat dan Jawa Timur mendaftarkan lebih dari 1.000 pasien dalam urutan sebagai berikut, “jelas Bamsoet,” jelas Bamsoet. Agensi menekankan bahwa masih perlu untuk mengimplementasikan PSBB secara konsisten, terutama di Jakarta, sebagai pusat Covid-19. Barometer menunjukkan bahwa Jakarta harus memiliki lebih banyak waktu untuk mengontrol kecepatan transmisi Covid-19. , Jawa Barat dan Jawa Timur. Selain itu, PSBB untuk Jawa Barat akan dilaksanakan pada 6 Mei 2020, “kata Bamsoet.
Wakil Presiden Muda Pancasila dan Wakil Presiden SOKSI menambahkan bahwa hingga minggu pertama Mei 2020, tiga provinsi Dan puluhan kabupaten / kota telah menerapkan PSBB. Tentu saja, efektivitas PSBB dalam mempertahankan kecepatan transmisi Covid-19 harus dipelajari sebelum relaksasi.
“Tentang mekanisme pengiriman PSBB, relaksasi PSBB harus lebih Dengarkan perhatian kepala daerah. Karena itu diasumsikan bahwa kepala daerah paling tahu situasi di daerah masing-masing, “Bamsoet menyimpulkan.