MPR RI

Pameran Seni dan Budaya Sunda dan Makanan Lokal di Kota Bogor

TRIBUNNEWS.COM-Setelah pandemi Covid-19, masih dalam suasana normal baru (new normal), dan kinerja budaya dan artistik nasional sebagai salah satu dari empat pilar metode sosialisasi MPR di Indonesia diadakan.

Melalui implementasi perjanjian kesehatan yang cukup ketat, pertunjukan budaya dan artistik akan diadakan pada hari Minggu sore (7 Juli 2020) di Aula Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) di Jalan Padjadjaran, Bogor. Peserta dalam empat pilar sosialisasi MPR adalah beberapa warga Kota Bogor.

“Sayangnya, kami masih dalam suasana berurusan dengan pandemi korona, jadi kami harus membatasi jumlah peserta. Namun, bagi mereka yang tidak hadir, Anda dapat menggunakan siaran langsung di Youtube dan situs jejaring sosial lainnya. Perhatikan kejadian ini. Media, “RI Siti Fauziah, Direktur Kantor Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal MPR, mengatakan dalam laporannya bahwa itu adalah penyelenggara sosial dari empat pilar MPR.

MPR (MPR) telah menerima tugas untuk mengatur tanggung jawab sosial organisasi sosial sesuai dengan undang-undang. Siti Fauziah percaya bahwa empat pilar MPR memang berkomitmen untuk terus mempromosikan dan berpartisipasi dalam pelestarian budaya dan seni di Indonesia. Julukan Siti Fauziah, Nona Titi mengatakan: “MPR telah membuktikan tekadnya dengan menggunakan kinerja budaya dan seni sebagai cara untuk mensosialisasikan empat pilar.”

Untuk mengatur budaya dan seni dalam “hujan” Bogor. Untuk pertunjukan, MPR berkolaborasi dengan Iket Tatar Pakuan (Kitapak), komunitas seni Sun Dan yang tinggal dan berkembang di Bogor. Siti Fauziah mengatakan bahwa seni yang dipamerkan adalah Karinding, dan Celempung adalah jenis seni Sunda, jika tidak dapat dikatakan hampir punah, ya, paling tidak jarang ditampilkan atau ditampilkan. – “Alhamdulillah, Marhamah Zulfa Hiz, penggagas anggota MPR RI Neng Eem, dapat memamerkan seni Sunda ini di Bogor. NengEem sangat peduli dengan pelestarian budaya dan seni daerah.” Siti Fauziah menyatakan bahwa, pada kenyataannya, bukan hanya seni dan budaya, Kali ini, Neng Eem juga memperkenalkan hidangan lokal Kota Bogor, yang pernah memiliki: laksa, toge goreng, hidangan tumis (nasi keong), talas kukus, es krim Kotjok dan es pala beku. — Acara ini secara resmi diumumkan oleh sekretaris PKB RI Fraksi PKB Neng Eem Marhamah Zulfa-Nya, sebuah acara yang diadakan sebelum pembacaan Al-Quran. Neng Eeem, Siti Fauziah, Budi Muliawan (Berita Biro Hubungan Masyarakat MPR, Pemimpin Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi), instrumen musik Lusiana (anggota DPRD Bogor) yang menandai upacara pembukaan), Abah Ukar Sukandi (Presiden Kitapak) dan Tamu lain

Sebagai konsultan untuk empat pilar EMPR, Neng Eem menjelaskan pentingnya budaya lokal dan seni kuliner dalam meningkatkan pentingnya negara kesatuan Republik Indonesia-negara kita. Sebagai salah satu kota penyangga di ibukota Jakarta, mereka disebut kota metropolitan, kota penyangga ini secara otomatis menjadi kota metropolitan, sehingga budaya menjadi lebih heterogen.

Jadi, Neng Eem terus ada. , Jika budaya lokal dan makanan lokal tidak diolah, itu akan ditutup. Dia berkata: “Adalah tanggung jawab kita semua untuk melindungi dan melestarikan budaya kuliner dan lokal, khususnya saya sebagai anggota Dewan Konsultasi Rakyat.”

Salah satu bentuk kegiatan yang menangani budaya dan makanan lokal adalah dengan mengatur budaya lokal Dan acara memasak. Kota Bogor. Neng Eem menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini adalah bahwa kita akan terus mencintai budaya dan seni lokal dan makanan lokal, terutama Kota Bogor, budaya dan seni Sun Dan dan makanan lokal. Bogor Neng Eem menambahkan bahwa mencintai budaya Guru Matahari dan makanan Guru Matahari merupakan upaya untuk mempertahankan identitas kita sebagai warga negara Indonesia. Sebagai orang Indonesia dengan banyak budaya etnis, budaya Danta di Bogor tentu menunjukkan beberapa keanekaragaman.

“Jadi, jika kita mencintai budaya lokal dan masakan lokal, kita tidak akan dicabut dari akar budaya dan identitas kita, dan kita pasti akan memperkuat bangsa kita, kesatuan republik” dari Indonesia, ” Neng Eem berkata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *