
Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Menurut majalah Forbes, ketua MPR Indonesia Bambang Soesatyo telah mengungkapkan di seluruh dunia bahwa perang melawan pandemi Covid-19 dianggap berhasil. Ini termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel, Kanselir Selandia Baru Jacinda Ardem, Kanselir Denmark Mette Frederiksen, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Perdana Menteri Islandia Katrin Jakobsdottir (Katrin Jakobsdottir). , Bamsoet menyatakan: “Melalui kebijakan yang diadopsi, dengan menunjukkan bahwa perempuan memiliki karakteristik khusus yang kadang-kadang bukan milik laki-laki, dan dengan menunjukkan kepada dunia bahwa kehadiran perempuan tidak lagi dianggap remeh,” sosialisasi empat pilar MPR RI sebenarnya terkait dengan manajemen pusat Personil. Ketua Konferensi Permusyawaratan Rakyat Indonesia Jakarta berangkat dari Nahdlatul Ulama (IPPNU) pada Senin (15/6/20).
Mantan Pembicara Indonesia menjelaskan bahwa selain menjadi yang terdepan dalam perang melawan pandemi Covid-19, wanita juga merupakan salah satu wanita yang paling rentan terhadap pengaruh Covid-19. Selama pandemi Covid-19, perempuan tidak hanya menjadi korban aktif Covid-19, tetapi bahkan menghadapi masalah keluarga dengan meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga.
“Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Perserikatan Bangsa-Bangsa / Perserikatan Bangsa-Bangsa) bahkan meminta negara-negara untuk memperhatikan perempuan ketika menerapkan kebijakan karantina (terkunci). Misalnya, di India, kasus kekerasan dalam rumah tangga berlipat dua selama penyitaan, sementara di Di Prancis, kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga diperkirakan akan berlipat ganda. Minggu ketiga setelah penyitaan dilaksanakan di Prancis. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita bisa lalai dan kita harus tetap waspada, “jelas Bamsoet.
Direktur Badan Pertahanan Nasional FKPPI mendorong perempuan muda untuk berpartisipasi dalam berbagai organisasi, yaitu IPPNU. Mereka akan diberi makanan di masa depan sehingga mereka akan selalu menjadi wanita yang taat, mulia dan berpengetahuan dan memiliki visi nasional. Yang paling penting adalah bahwa ini adalah perkiraan jumlah orang yang tidak cukup. Di berbagai organisasi, remaja putri juga dapat bersiap untuk mengambil alih sebagai pemimpin nasional. Keberadaan suatu negara sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusianya, baik dalam keterampilan, keahlian atau pengetahuan, dan karakter suatu bangsa tidak boleh dilupakan. Pancasila menambahkan bahwa atas dasar ini, MPR RI terus membangun karakteristik nasional dengan memperbaiki empat pilar MPR RI (yang pada dasarnya adalah karakteristik dan identitas rakyat Indonesia). Bagian konstituen dari Konferensi Permusyawaratan Rakyat adalah: Pancasila adalah dasar negara, dasar ideologi, filsafat, etika moral, dan alat penyatuan nasional; UUD 1945 Republik Indonesia adalah dasar Konstitusi; Republik adalah Indonesia bersatu ( NKRI) akan didukung sebagai konsensus, dan Bhinneka Tunggal Ika akan menjadi semangat persatuan dalam keanekaragaman nasional.
“Nicia Indonesia akan terus berdiri, dan tidak akan hancur seperti Timur Tengah atau Timur Tengah yang terpecah. Seperti Soviet. Dengan catatan istrinya. Bamsoet menyimpulkan bahwa ia memiliki perspektif nasional yang kuat dan mendapat MPR RI. Dukungan empat pilar.