
TRIBUNNEWS.COM-Pemerintah perlu mengevaluasi prediksi tentang penyebaran Covid-19 yang dirilis pada awal epidemi untuk menilai cara menangani dan mengendalikan Covid-19. Hasil penilaian dapat digunakan sebagai panduan untuk mengembangkan strategi baru untuk mengendalikan distribusi virus corona di negara ini.
“Yang kita butuhkan sekarang adalah langkah-langkah sistematis untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 sebelum penemuan dan penerapan vaksin korona. 19 orang yang tidak terjawab menunjukkan bahwa strategi baru diperlukan untuk memenuhi kondisi di luar kisaran ini”, Wakil Presiden MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Senin, 7 Juni.
Baca: Area hijau telah diaktifkan kembali, apa perjanjian kesehatan sekolah?
Pada awal April, Doni Monardo, kepala Kelompok Kerja Akselerasi dan Kontrol Covid-19, mengungkapkan perkiraan berdasarkan tinjauan oleh Badan Intelijen Nasional (BIN), yang memperkirakan bahwa kasus Covid-19 akan terjadi pada akhir Juni 2020 Atau itu akan terjadi pada akhir Juli 2020. -Rerie, umumnya dikenal sebagai Lestari, mengatakan bahwa kasus ini mencapai puncaknya pada akhir Juni 2020. Sejauh ini, jumlah kasus Covid-19-positif terus meningkat secara nasional. Pada 5 Juli 2020, total 63.749 Covid- 19 kasus positif.
Banyak provinsi yang mengendurkan PSBB (Ruili) terus meningkatkan catatan kasus positif Covid-19. Misalnya, di Jawa Barat, karena penyebaran Covid-19, daerah yang semula biru mulai menguning lagi.
Oleh karena itu, Lestari memerlukan pengembangan rencana evaluasi untuk mengembangkan strategi baru untuk mengendalikan penyebaran epidemi. “Strategi kontrol Covid-19 saat ini tidak efektif. Di satu sisi, penyaringan, pelacakan dan isolasi telah diperkuat, di sisi lain, pembatasan pada masyarakat telah dilonggarkan tanpa membentuk kesadaran publik bersama untuk mematuhi pengembangan perjanjian perawatan kesehatan selama pandemi.
Setelah melonggarkan kebijakan PSBB di banyak daerah, orang banyak terus muncul di tempat-tempat umum seperti stasiun kereta api, daerah tanpa kendaraan bermotor, pasar dan pusat perbelanjaan.
“Dengan model kontrol saat ini, sangat sulit untuk mengontrol penyebaran. -Selain itu,” tambah Rerie, “Sangat perlu untuk segera menilai efektivitas model manajemen kontrol Covid.” Tujuannya adalah untuk memahami Covid- 19 hambatan manajemen, dan hambatan ini dapat segera diatasi.
Menurut Rerie, proliferasi Covid-19 yang tidak terkontrol akan menyebabkan ketidakpastian. Bukan hanya ketidakpastian sektor kesehatan, tetapi juga kemungkinan masuk ke sektor ekonomi. Dia menyimpulkan: “Karena itu, jika kita ingin mempromosikan pembangunan ekonomi nasional, kita harus segera meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.”