MPR RI

Bamsoet dan IMI mendorong standarisasi prosedur perilaku kelompok

Bambang Soesatyo, Ketua Konferensi Permusyawaratan Rakyat Indonesia, mengumumkan telah dibentuk tim standar prosedur kelompok sepeda motor yang diselenggarakan oleh Ikatan Mobil Indonesia (IMI) dan Gerak BS. Mereka diharapkan menjadi pengemudi keamanan jalan untuk kendaraan roda dua. Mengingat angka kecelakaan sepeda motor akibat sikap berkendara masih tinggi, keselamatan bukanlah prioritas. Tidak hanya pengendara sepeda motor perorangan, tetapi juga kelompok pengendara sepeda motor dalam perjalanannya.

“Tidaklah mudah untuk membangun budaya menaati aturan di jalan raya sebagai kunci berkendara yang aman. Namun setiap anggota memiliki jiwa persaudaraan. Saya yakin hal ini bisa dicapai. Selain untuk melindungi kehidupan pribadi, juga tetap dipertahankan. Ini juga menunjukkan semangat gotong royong di jalan, karena tidak egois dan mengedepankan kesamaan, ”ujar Bamsoet saat melepas tim standardisasi Tata. Pada Sabtu (19/9/20) di kawasan Lippo Magata kawasan Lippo Magata Bekasi, Jawa Barat, cara mengendarai sepeda motor di grup IMI.

Perkenalkan Kasatlantas Polresto Bekasi AKBP Ojo Ruslani, General Manager IMI Jefry JP, Rio Castello, President of Indonesian Large Motorcycle (MBI), CEO Meikarta Reza Catab, Konsultan Lippo Cikarang Hendry James Riyadi dan GERAK BS Dwi Aroem Presiden. Parlemen Indonesia menjelaskan 20 Di satu sisi, banyaknya komunitas otomotif membawa kegembiraan. Pasalnya, banyak aktivitas mereka yang diiringi dengan berbagai aktivitas positif. Seperti solidaritas sosial dan berbagai kegiatan kemanusiaan.

Keberadaan mereka juga membantu mendorong perkembangan sektor ekonomi. Terutama industri pariwisata, dengan mengunjungi berbagai destinasi wisata, kemudian melakukan promosi melalui berbagai media sosial.

“Namun, di sisi lain, masih ada sebagian komunitas otomotif yang belum memahami perilaku kelompok yang salah dan benar. Bamsoet menjelaskan:” Hal ini menuai kritik dari pengguna. cara lain. Realitas ini tidak bisa diabaikan. Sebaliknya, harus segera diperbaiki agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. “Anggota pengurus MBI dan pengurus IMI mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) dan menjelaskan ada lebih dari 120 juta sepeda motor pada tahun 2018. Sepeda motor menyumbang mayoritas pengguna jalan, terhitung 81,8%, sedangkan sisanya 18,2% dari jumlah tersebut adalah mobil penumpang, mobil penumpang dan truk.

“Dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan permintaan, jumlah kendaraan bermotor baik dari segi mobilitas orang maupun barang juga tumbuh sangat pesat. Misalnya, antara 2009 dan 2018, rata-rata pertumbuhan tahunan kepemilikan kendaraan bermotor yang dicatat oleh BPS mencapai 9,5%, ”kata Bamsoet.

Bamsoet adalah pelatih berbagai komunitas otomotif, dan dia yakin situasi ini pasti universal Kekhawatiran Memang, dalam kurun waktu yang sama disebutkan bahwa rata-rata laju pertumbuhan tahunan jalan di Indonesia hanya 1,45%. Pengguna jalan harus bijak menyikapi ketimpangan laju pertumbuhan jalan yang tidak linier berhubungan dengan laju pertumbuhan mobil, hal ini perlu untuk disadarkan masyarakat. , Jalan adalah fasilitas umum milik masyarakat.

“Persatuan antar pengguna jalan harus diutamakan dalam berkendara. Untuk menciptakan suasana yang nyaman dan aman agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas dan kejadian merugikan lainnya.Menurut data Mabes Polri, selama pelaksanaan aksi kepatuhan pada tahun 2020, dari tanggal 23 Juli hingga 5 Agustus terdapat 548.000 pelanggaran peraturan perundang-undangan di jalan raya. Dan 2.388 kecelakaan lalu lintas jalan raya. Yang lebih mengkhawatirkan, sebagian besar korban berasal dari kelompok usia 15 hingga 35 tahun melahirkan, ”tutup Bamsoet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *