MPR RI

Bertemu Kak Seto dari Bamsoet: Sistem pendidikan harus mengedepankan etika dan estetika

Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Bambang Soesatyo, ketua Konferensi Permusyawaratan Rakyat Indonesia, kembali mengimbau para tokoh masyarakat untuk ngobrol (ngobras) dan ngobrol soal politik (ngompol) di kanal YouTube-nya, Kanal Bamsoet. Kali ini, Bamsoet Ngobras tertidur bersama Seto Mulyadi (Kak Seto), ketua Asosiasi Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). Misteri di balik rambut Kak Seto tidak pernah berubah karena perbincangan yang menjengkelkan saat bernyanyi di studio rekaman Podcast Kak Seto. Selain menjadi penggemar The Beatles, poni Kak Seto juga digunakan untuk menutupi jahitan yang ia jatuhkan saat masih kecil.

“Tidak banyak orang yang tahu bahwa Kak Seto memiliki cerita yang lengkap. Dia tunawisma dan tidur di tempat yang menjorok sampai akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan sebagai office boy, dan kemudian pada usia 18 tahun. Menjadi asisten Pak Kasur dan Bu Kasur. Karena masa remajanya sangat sulit, maka ia berkomitmen pada salah satu anak dunia, agar anak Indonesia bisa mendapat kasih sayang dan perhatian, ”kata Bamsoet usai Ngobras berpaling. Jakarta, Kamis (17/9/20) kencing dengan Kak Seto Ketua RPD IR mengatakan pada tanggal 20 bahwa salah satu titik balik dalam hidupnya, Kak Seto menjabat sebagai Pak. Asisten istri Kasur, hidup kembali. Pasangan itu bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak Indonesia. Pendiri TK Mini Jakarta juga seorang pencipta lagu anak-anak, dan perusahaan memiliki banyak program TV untuk mendidik anak.

“Sebelum meninggal, Pak Kasur (Pak Kasur) menyerahkan K (Kak Seto) kepada ibu anak Indonesia. Di antara mereka berdua, K (Kak Seto) punya banyak pengaruh baik. Ini menunjukkan bahwa jika kita ingin menjadi orang baik, kita Bangsu berkata: “… dan bergaul dengan orang baik.

Ketua FKPPI Kemhan menambahkan bahwa ia bahkan sudah banyak memberikan kesempatan kepada Seto untuk menjabat sebagai menteri dalam berbagai kesempatan.Namun ia memilih untuk terus menempuh jalur tersebut ia telah bekerja keras untuk menjadi sahabat dan selalu dekat dengan dunia anak .— – “Di luar sistem pemerintahan bukan berarti Kak Seto tidak mau berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan Indonesia. Dia selalu banyak berpikir. Dia tidak melakukannya. Jangan pernah melupakan sistem penarikan kembali. Bansout mengatakan: “Pendidikan harus selalu mengedepankan etika dan estetika. Sistem pendidikan tidak boleh lepas dari akar kebangsaan. Ia mengajarkan setiap siswa untuk mencintai negeri ini selamanya.” Wapres Pemda Pancasila mengungkapkan , Casel Seto selalu menekankan bahwa kegiatan mengajar di sekolah harus menyenangkan. Oleh karena itu, guru tidak hanya harus mengajar mata pelajaran dari buku, tetapi juga mendidik, mereka harus secara kreatif menggali kepentingan terbaik anak dengan meramaikan suasana kelas.

“Khusus kasus Covid-19, pandemi tersebut menghambat penyebaran sistem pembelajaran melalui media online. Anda harus kreatif agar tidak bosan-bosannya siswa. Guru, siswa dan orang tua tidak mudah untuk dihadapi, tetapi kita tidak boleh Semua orang menyerah karena Bamsoet berkata: “Masa depan anak-anak kita. Wakil Presiden Indonesia Kardin (KADIN) menjelaskan bahwa di tingkat nasional, Indonesia memiliki Musyawarah Rakyat (MPR) sebagai wadah musyawarah untuk mufakat menyelesaikan berbagai persoalan etnis. Kak Seto berpendapat pasti ada satu lagi dalam keluarga. MPR, atau Family Consultation Conference, berfungsi sebagai wadah untuk menyelesaikan berbagai masalah keluarga, dengan kata lain, para orang tua hendaknya membiarkan anak-anaknya berdiskusi di rumah dengan cara bernegosiasi. “Anak juga membuat hidup mereka penuh kegembiraan melalui pembelajaran dan hiburan. , “Kata Bamsoet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *